Kadin dan Apindo Sebut Penutupan Jalan Dahwa Jadi Preseden Buruk Iklim Investasi di Tangerang

- Kamis, 13 April 2023 | 17:36 WIB
Jalan Dahwa jadi menyempit karena ahli waris S (Sugawa/Wahyu Wibisana)
Jalan Dahwa jadi menyempit karena ahli waris S (Sugawa/Wahyu Wibisana)

Sugawa.id - Kamar Dagang Industri (Kadin) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Tangerang menyayangkan rencana penutupan Jalan Dahwa, Kelurahan Manis Jaya, Jatiuwung, Kota Tangerang yang akan kembali dilakukan pihak ahli waris.

Sebab rencana penutupan jalan kawasan industri tersebut pastilah akan berdampak pada aktivitas perusahaan dan mengganggu iklim investasi di Kota Tangerang.

Ketua 1 Kadin Kota Tangerang, Oman Jumansyah menyatakan bahwa penutupan Jalan Dahwa akan mengganggu citra investasi Kota Tangerang. “Masalah penutupan jalan ini pastilah berdampak pada iklim investasi di Kota Tangerang, Karena itu harus segera diselesaikan dengan cepat oleh musyawarah pimpinan daerah (muspida) di Kota Tangerang. Penutupan jalan jelas akan jadi preseden buruk bagi investasi di Kota Tangerang,” ujar Oman kepada wartawan, Kamis (13/4/2023).

Baca Juga: Viral! Karyawan Restoran di Alantis Ancol Lakukan Pelecehan terhadap Pengunjung Tidak Ditahan, Ini Alasannya

Mantan anggota DPRD Kota Tangerang ini menghimbau agar Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bisa menjamin iklim investasi demi kelancaran berusaha di kota ini. “Kalau kasus-kasus seperti ini dibiarkan, bukan tidak mungkin akan ada kasus-kasus serupa di kawasan industri lainnya dan ini akan memberi citra buruk bagi dunia investasi di Kota Tangerang,” ujar Oman.

Menurut Ketua PHRI Kota Tangerang ini, penutupan jalan yang sudah digunakan selama puluhan tahun bagi sebuah kawasan komersial, pastilah akan sangat berdampak pada investasi di Tangerang.

“Ini yang perlu disikapi, agar tidak terjadi lagi penutupan-penutupan jalan akibat diklaim pihak tertentu. Kalau memang ada persoalan hukum, harusnya bisa selesaikan secara baik-baik. Atau bisa menempuh jalur hukum di pengadilan, bukan menutup akses jalan,” tegasnya.

Baca Juga: Pelaku Pengarakan dan Penelanjangan Pemandu Lagu di Sumbar Bisa Dijerat Pasal-pasal Ini

Senada dengan Oman, Sekretaris Eksekutif DPK Apindo Kota Tangerang, Budiman menyebutkan bahwa para pengusaha pasti akan terganggu jika ada penutupan jalan, apalagi jalan itu sudah digunakan selama puluhan tahun.

“Masalah penutupan jalan seperti ini berpotensi membahayakan iklim investasi di Tangerang. Sebab jalan adalah salah satu kebutuhan utama bagi industri, baik untuk pengangkutan bahan baku maupun hasil produksi. Kalau tidak ada jalan, pastilah pengusaha enggan untuk berinvestasi. Masalahnya sekarang, perusahaan sudah berinvestasi, tiba-tiba jalan yang sudah puluhan tahun digunakan mau ditutup. Calon investor lain juga pasti berpikir panjang untuk berinvestasi di Kota Tangerang, karena tak ada jaminan investasinya akan aman,” tuturnya.

Budiman berharap, pemerintah daerah maupun pemerintah pusat bisa turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini secara adil dan kasus-kasus seperti ini tidak terjadi lagi di kawasan industri manapun.

Baca Juga: Komedian Pandji Kasihan Sama Pria yang Mengamuk di Stasiun Manggarai, Diduga Punya Gangguan Jiwa

“Buat pengusaha intinya adalah jaminan keamanan dalam berinvestasi. Jika masalah seperti ini tak bisa diselesaikan, jangan harap investor mau masuk ke sini,” katanya.

Sebelumnya, Komisi IV DPRD Kota Tangerang meninjau Jalan Dahwa dan melakukan diskusi dengan masyarakat, camat, lurah dan pengacara ahli waris Endang Miharja. Kedatangan DPRD bermula dari laporan warga tentang sengketa jalan ini sejak beberapa waktu lalu. Warga memprotes rencana penutupan tersebut karena setelah dipakai 40 tahun Jalan Dahwa digugat oleh ahli waris.

Ketua Komisi IV, Sumarti menyatakan Komisi 4 DPRD Kota Tangerang sengaja melakukan inspeksi dan pengecekan ke Jalan Dahwa yang beberapa kali ditutup oleh perwakilan ahli waris Endang Miharja.

“Kami minta agar tak ada lagi penutupan jalan sampai masalah ini clear. DPRD akan merapatkan hasil inspeksi di Jalan Dahwa dan akan mengundang pihak BPN membahas persoalan biar clear,” katanya.***

Editor: Wahyu Wibisana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X