Sugawa.id - Belakangan ini Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Banten riuh akibat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat mengusulkan 3 nama calon Penjabat (Pj) Gubernur Banten kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Ke-3 nama yang sudah diusulkan tersebut yaitu, Agus Sudrajat, Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen ASN di lembaga Adimimstrasi Negara (LAN), Al Muktabar, Sekretaris Daerah (Sekda) Banten yang saat ini menjabat sebagai Pj Gubernur Banten dan Sugeng Haryono, Kepala BPSDM (Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia) Kemendagri.
Meski ke-3 calon yang diusulkan oleh DPRD Banten tersebut semuanya bukan berasal dari Banten, namun lucunya sejumlah orang yang selama ini mendapat gelar sebagai tokoh masyarakat malah ramai-ramai menolak Al Muktabar kembali diusulkan jadi Pj Gubernur Banten.
Penolakan Al Muktabar kebanyakan bukan berbasiskan data dan hasil kinerja yang buruk, namun karena like and dislike (suka dan tida suka-red), karena Al Muktabar dinilai sulit untuk ditemui oleh salah seorang tokoh masyarakat yang ikut menolak tersebut.
“Kan lucu, hanya karena salah seorang tokoh masyarakat yang menolak itu katanya sulit bertemu Pj Gubernur, maka dijadikan alasan untuk menolak pak Al Muktabar kembali diusulkan menjadi calon Pj Gubernur,” ujar Arwan, seorang tokoh pemuda dan pergerakan Banten dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/4/2023).
Arwan mengaku malu atas tindakan segelintir orang yang selama ini disebut sebagai tokoh masyarakat yang terkesan lebih mementingkan ego pribadi dibadingkan keberpihakan kepada kepentingan masyarakat terkait.
Baca Juga: David Ozora Masih di ICU Akibat Cedera Otak Berat, Hakim Justru Kasih Diskon Vonis pada AG!
Dikatakan sebagai generasi muda Banten, dirinya merasa malu dengan apa yang dilakukan tokoh Banten tersebut. Arwan mengaku bingung, apa urgensinya sehingga para tokoh menolak Al Muktabar kembali dicalonkan menjadi Pj Gubernur Banten.
“Tolong sebutkan satu saja alasan yang berbasiskan data untuk menolak pak Al Muktabar. Misalnya, terjadi kelaparan dimana-mana, inflasi tidak terjaga, atau terjadi huru-hara. Jika itu bisa dibuktikan, saya siap menjadi garda terdepan menolak pak Al Muktabar,” tegas Arwan.
Arwan menyatakan jangan hanya karena tidak diakomodir dan sulit bertemu Pj Gubernur dijadikan alas an menolak Al Muktabar.
Baca Juga: Soal Penipuan QRIS Kotak Amal, Ulama Senior Ini Bilang Secara Pidana Saja Salah Apalagi Agama
Sementara Asosiasi Kepala Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Provinsi Banten ikut buka suara terkait riuhnya usulan nama-nama calon Pj Gubernur Banten yang sudah diusulkan oleh DPRD kepada Mendagri.
Sekretaris Apdesi Provinsi Banten Rafik Rahmat Taufik mengatakan, Apdesi tidak mempersoalkan siapapun nanti yang akan ditunjuk oleh presiden menjadi Pj Gubernur Banten, karena itu adalah hak prerogatif presiden yang tidak bisa diintervensi oleh siapapun.
Artikel Terkait
Mutasi ASN Massal di Pemprov Banten Dinilai akan Dibarter Posisi Calon Pj Gubernur, Pengamat Sebut Itu Fitnah
Jangan Sampai Salah, Simak Besaran Zakat Fitrah Ramadhan 2023, di Provinsi Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta
Pertimbangan Teknis BKN Keluar, Pemprov Banten Siap Lakukan Mutasi ASN
Pegiat Anti Korupsi Duga Ada Sekjen Kemendagri Dibalik Rencana Mutasi di Pemprov Banten
Ojat : Rencana Mutasi dan Rotasi PNS Banten Sudah Digodok Selama 3 Bulan
Jayabaya dan WH Sebut Al Muktabar Tak Layak Diajukan Jadi Calon Pj Gubernur Banten
Al Muktabar Kembali Diusulkan Jadi Pj Gubernur Banten, Fadlansyah dan Juri Andrianto Tereliminasi
Mantan Dirjen Otda Apresiasi DPRD Banten Objektif Menilai Kinerja Al Muktabar
BPJN Banten Bakal Hentikan Sementara Pekerjaan di Badan Jalan, Ini Sebabnya
Ruas Jalan Nasional Cirabit Rusak Parah, BPJN Banten Disorot, Ini Kata ITW