Sugawa.id - Apes, mungkin itu yang bisa disematkan pada Yanto (35) setelah paket yang dibawanya ditolak costumer. Cerita ini bermula, saat Jakarta diguyur hujan deras beberapa waktu lalu.
Untuk sebagian orang, hujan itu berkah setelah sebelumnya cuaca di ibu kota sangat terik.
Bagi Yanto, seorang sopir ojek online (ojol), mengantarkan costumer atau pun pesanan di saat hujan akan meningkatkan performa insentif.
"Pas lagi hujan pas banget dapet Grab Food Martabak Aladin di Sawah Besar. Pesanan minta diantar ke Jembatan Lima. Malah hujan lagi gede banget waktu itu, terpaksa saya ambil deh demi performa," ucap Yanto.
Baca Juga: Ini Beberapa Kekurangan Mobil Listrik yang Perlu Diketahui, Nomor Tiga Bisa Bikin Berpikir Ulang
Lantaran dirinya terdesak untuk mengejar insentif, Yanto memutuskan menerobos hujan lebat tersebut, walau hanya mengenakan jas hujan separuh badan.
"Akhirnya saya terobos hujan mau gak mau tuh sampe di martabak. Antri lama 15 menitan. Ada banyak rekan-rekan Grab Food juga di sana. Tapi banyak juga yang neduh sambil nunggu hujan berhenti lantaran takut makanan kena hujan, walaupun udah ditutup kantong plastik rapat. Apalagi Si Costumer bawel banget telepon mulu minta diantar cepat padahal udah dibilang hujan gede," tutur Yanto.
Setelah pesanannya dibungkus plastik, dengan nekat dirinya bergegas mengantarkan pesanan tersebut walau kondisi saat itu masih hujan lebat. Dia tidak mengindahkan peringatan rekannya sesama ojek untuk tidak memaksakan keadaan.
Dia memaksakan diri lantaran costumer meminta Yanto untuk bergegas mengantarkan martabak pesanannya itu.
"Terpaksa saya jalan menerobos hujan, padahal udah diimbau sama rekan-rekan ojol jangan jalan dulu nanti makanan kena hujan. Tapi mau gimana lagi terpaksa menerobos hujan gede," bebernya.
Di tengah perjalanan, saat di Lampu Merah Cideng, Yanto memang sempat mengecek kondisi pesanan martabak.
"Saya berhenti sebentar mau liat kondisi makanan aman apa enggak. Yah bener deh, martabak yang sudah dibungkus rapat ternyata kena rembesan air. Ada lubang kecil dari plastik masuk otomatis ke dalam, martabak kemasukan air," keluhnya.