Sugawa.id - Sudah menjadi tradisi tahunan bagi warga Kota Padang,sehari menjelang masuknya bulan Ramadan,warga dari berbagai daerah di Kota Padang, Sumatera Barat, akan mandi bersama atau ' Balimau' di aliran sungai
Salah satu tempat favorite 'Balimau' di Kota Padang adalah sungai Lubuk Minturun yang terkenal akan aliran sungainya yang bening dengan bebatuannya.
Rasanya, berkunjung ke Kota Padang tak lengkap jika tak mampir ke Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, yang hanya berjarak 11 km dari Bandara Minang Kabau.
Lubuk Minturun selain dikenal sebagai pusat tanaman hias di Kota Padang, juga memiliki destianasi wisata pemandian alam yang sudah terbentuk secara alami dan berumur cukup tua. Baca Juga: Sambut Ramadhan, PN Depok Tausiah dan Santunan Anak Yatim
Konon, menurut cerita dulunya sungai Lubuk Minturun yang terkenal jernih itu adalah tempat mandi nona-nona Belanda pada tempo doeloe. Hal ini, dikuatkan oleh sebuah monumen atau prasasti yang juga sudah cukup berumur di sisi pemandian berukir kata-kata : Diboeka 8-4-1883 oleh penghoeloe Achin.
Meski aliran sungai Lubuk Minturun tidak sederas dan sedalam dulu lagi, namun area di sekitar lokasi pemandian terasa sejuk, karena kerindangan lingkungannya yang memang masih terjaga hingga saat ini, sehingga membuat Lubuk Minturun menjadi salah satu tujuan wisata alam favorit masyarakat Kota Padang.
Sayangnya, destinasi wisata ini kurang mendapat perhatian serius dari Dinas Pariwisata,Kota Padang.Terbukti, akses jalan menuju area pemandian masih banyak yang berlubang,lahan parkir,dan tempat bilas pengunjung tidak tersedia di beberapa titik yang ramai dikunjungi wisatawan.”Harusnya pemkot Padang membangun ruang ganti pakaian dan toilet, sehingga pengunjung tidak BAB di aliran sungai,” ungkap Syahrial,seorang warga setempat. Baca Juga: Jelang Ramadhan, Polda Metro Jaya akan Tindak Tegas Pelaku Kriminal
Meski demikian, setiap weekend atau akhir pekan, desitnasi wisata alam ini selalu ramai oleh pengunjung, karena karcis masuk dan parkir kendaraan roda empat dan roda dua relatif murah dan terjangkau oleh semua kalangan.
Setiap memasuki bulan suci Ramadan, wisata alam sungai Lubuk Minturun ini selalu membludak dan menjadi tempat favorit bagi masyarakat kota Padang sebagai tujuan ‘Balimau’ atau tradisi mandi sehari menjelang masuknya bulan suci ramadan.
Salah satu daya tarik wisatawan lokal untuk datang ke Lubuk Minturun, selain terkenal akan keindahan wisata alamnya,juga sepanjang jalan dari jalan by pass Koto Panjang menuju Lubuk Minturun, mata akan dimanjakan oleh keindahan beragam bunga yang siap dijual oleh penduduk setempat.
Untuk urusan makan, wisatawan tak perlu kuatir,karena cukup banyak tersedia tempat-tempat makan atau rumah makan yang menyajikan masakannya terasa sangat lezat.Bahkan, ada rumah makan yang menyediakan masakan khas Lubuk Minturun,yakni gulai dan goreng ikan ‘mungkuih’ yang memiliki populasi di aliran sungai Lubuk Minturun, karena ikan ‘mungkuih’ ini adalah jenis ikan air tawar yang hidup di pasir dan bebatuan di aliran sungai yang jernih di Lubuk Minturun. Baca Juga: Shireen Sungkar Ingin Banyak Momen Indah Ramadhan bersama Anak
Tak hanya itu, salah satu daya tarik Lubuk Minturun terkenal dengan buah duriannya yang legit dan kuning,sehingga banyak warga dari berbagai kota,seperri Pariaman,Pesisir Selatan, berburu durian ketika tibanya musim durian saat ini.
“Tak hanya durian Lubuk Minurun yang terkenal legit da kuning,namun buah rambutannya juga banyak diburu oleh tengkulak untuk dijual ke luar daerah,seperti dari Muaro Bungo,Bangko dan Jambi,” ujar Amaik, salah satu warga kepada Sugawa.id,Selasa (21/3/2023).
Menurut Amaik, saat musim rambuatan banyak tengkulak dari luar daerah, seperti dari Jambi dan Solok, datang ke Lubuk Minturun memborong rambutan yang terkenal manis dan murah tersebut. *** (Yasril Chaniago)