Keterlaluan, Oknum Guru di Lombok Barat Ini Cabuli Lima Murid SD

Sugawa.id - Kasus pengajar yang berbuat asusila memang kerap terjadi akhir-akhir ini. KAsus terbaru dilakukan oleh oknum guru berinisial S (57), yang diduga berbuat asusila terhadap lima orang murid di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Kasus ini pun segera ditangani oleh polres lombok barat.

"Kasus asusila yang dilakukan oknum guru ini sudah masuk pada tahap penyidikan dan kami masih mendalami apabila ada korban lainnya dalam peristiwa ini," kata Kasat Reskrim polres lombok barat, Iptu I Made Dharma YP kepada wartawan, Minggu (5/3/2023).

Made menjelaskan kasus asusila tersebut terungkap setelah ada salah satu korban yang melapor tindakan oknum guru tersebut kepada orang tuanya. Orang tua korban pun shock dengan cerita itu lalu melaporkan sang guru ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim, polres lombok barat.

Baca Juga: Alvaro Bautista Juara Mandalika, Toprak Pasrah di Posisi ke Dua

Made Dharma menambahkan karena menyangkut korban anak-anak dan jumlahnya mencapai  lima orang, pihaknya langsung bergerak cepat. "Setelah menerima laporan tersebut, kelima korban langsung dilakukan pemeriksaan dan visum di Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB," ujarnya.

Tak lama pihak Polres segera bergerak untuk mengamankan oknum guru yang diduga berbuat asusila tersebut beberapa jam setelah laporan diterima dari orang tua salah satu korban. Terduga pelaku sudah berstatus tersangka sehingga ditahan di ruang tahanan polres lombok barat.

Baca Juga: Asal-usul Cina Benteng (4) : Boen Tek Bio Sebagai Cikal Bakal Sebutan Cina Benteng

Atas perbuatannya, kata Made Dharma, pelaku dijerat dengan Pasal 82 ayat (1) juncto 76E Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun.

Made Dharma juga memaparkan hukuman bagi sang guru cabul bisa bertamban sepertiga lagi karena sesuai Pasal 82 ayat (2), hukuman bisa bertambah sepertiga lagi karena pelakunya seorang  pegawai negeri sipil. ***