Foto korban penipuan hipnotis (Sugawa/Yohanes O Macpal)
Sugawa.id - Komplotan penipu dengan modus hipnotis di sejumlah fasilitas umum dan tempat keramaian lainnya, masih sering terjadi khusus nya di wilayah kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.
Menurut informasi yang didapat Sugawa.id, Kamis (16/2/2023) menyebutkan kelompok tersebut mengincar korban yang berusia lanjut alias lansia. Modus yang dijalankan tak jauh berbeda dengan kejadian sebelumnya, di antara mereka mengaku sebagai WNA, mengaku sebagai orang bank, menanyakan korban untuk menukarkan mata uang asing dan sebagainya.
Setelah mendapatkan korban yang di temui baik di mall maupun titik keramaian lainnya, kelompok penipu membawa korban ke dalam mobil yang di gunakan dan korban di ajak keliling di sekitar Jurangmangu maupun pondok betung. Setelah mendapatkan barang berharga, kelompok tersebut menurunkan dan meninggalkan korban penipuan di salah satu tempat baik di pinggir jalan, mini market, maupun tempat keramaian lainnya. Dalam aksinya, pelaku biasanya berjumlah 4 orang dan satu diantaranya perempuan yang bertugas menjadi eksekutor.
Salah seorang korban penipuan berinisial S (75), warga Ceger, Jurangmangu Timur, Pondok Aren yang ditemui Sugawa.id mengaku dirinya akan pergi ke toko kelontong yang tidak jauh dari rumahnya. Dia berniat ingin belanja kebutuhan pokok.
“Saat itu, tiba-tiba datang dua orang tak dikenal mendekati saya. Mereka pura-pura menanyakan alamat bank dan meminta saya menunjukkan alamat dimaksud. Saat itu saya jawab tidak tahu, tapi tiba-tiba ada ibu-ibu ikut nimbrung dan mengajak saya untuk menunjukkan alamat bank dengan menggunakan mobil yang sudah ada di depan. Saat saya tetap menolak, tangan dan pundak saya sudah dipegang sambil diajak masuk ke dalam mobil," cerita S.
Kemudian S diajak keliling dengan mobil dan setelah agak lama barulah diturunkan di depan toko Grosir yang dituju. "Saya sudah tidak ingat dibawa ke mana waktu itu dan saya sempat marah-marah," cerita S.
Setelah diturunkan oleh pelaku di depan toko grosir, dirinya baru sadar kalau dirinya sudah berada di kawasan Harmoni. Dia bertambah kaget ketika uangnya Rp 1 juta dan cincin yang dikenakan raib dari tangannya.
"Begitu tahu, saya ada di depan Harmoni, laah uang belanja sama cincin di jari sudah pada kagak ada yaak, untung ada warga sekitar membantunya mengantar sampai rumahnya, " tutur S yang tak menjelaskan apakah dirinya sudah melapor ke pihak kepolisian.
Menurut warga sekitar, aksi kejahatan dalam bentuk penipuan dan hipnotis ini cukup sering terjadi dan merugikan korbannya hingga jutaan rupiah. “Sudah beberapa kali terjadi,” kata seorang warga. (mac)