Kepala Dinkes Kota Tangerang dr Dini Anggraeni saat menandatangi perjanjian kerja sama pelayanan rujukan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. ( Humas Pemkot Tangerang)
Sugawa.id – Untuk menekan angka kematian ibu dan bayi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang bersama seluruh rumah sakit (RS) dan lembaga kesehatan di Kota Tangerang, melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) tentang pelayanan rujukan kegawatdaruratan maternal dan neonatal, yang masuk dalam program Momentum Private Healthcare Delivery (MPHD), Kamis (9/2/2023).
Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr Dini Anggareni mengungkapkan Kota Tangerang sudah bisa menekan angka kematian ibu dan bayi, dari 12,9 persen di 2021 menjadi 12,67 persen di 2022.
"Kerja sama ini diharapkan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi yang lebih signifikan lagi. Salah satunya, memudahkan proses layanan rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama yaitu klinik, bidan dan puskesmas ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut yaitu seluruh RS di Kota Tangerang," ungkap Dini.
Dijelaskan dalam penandatangan kerja sama ini, Pemkot Tangerang meminta komitmen seluruh RS meningkatkan kualitas sumber daya manusia maupun pelayanan yang dimilikinya. "Jadi ayo, mari kita bekerja sama, sama-sama bekerja dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kota Tangerang," tuturnya.
Sementara Deputy Chief of Party United States Agency for International Development (USAID) MPHD, Damaryanti Suryaningsih menuturkan pihaknya dalam program ini memberikan dukungan kepada Kota Tangerang untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi, melalui penguatan atau peningkatan fasilitas yang dimiliki pihak swasta.
"Jadi MPHD berfokus kepada peningkatan kualitas fasilitas swasta baik di RS, klinik maupun praktik bidan swasta. Secara teknik, kami melakukan pembinaan apa yang dibutuhkan sesuai kondisi di sebuah kota tersebut. Dalam hal ini, pemberian pelayanan yang maksimal pada ibu dan bayi," kata Damaryanti. (dam)