SUGAWA.ID - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Depok menyebut ribuan angkutan umum perkotaan (angkot) hidup segan matipun tidak mau alias mati suri karena Wali Kota dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok tak memiliki visi pengembangan transportasi publik di Kota Depok. Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Organda Kota Depok, Muhammad Hasim.
Menurut Ketua Organda Kota Depok, Muhammad Hasim, saat ini angkot yang beroperasi atau melintas di jalan-jalan Kota Depok sudah sangat langka akibat kehilangan penumpang.
"Dari total 3.050 angkot dari 46 trayek di Kota Depok, cuma tersisa 50 angkot saja yang masih beroperasi. Sedangkan 3.000 lainnya mati suri dan jadi barang rongsokan," papar Hasim, Selasa (12/9/2023).
50 angkot yang tersisa itu, kata dia, beroperasi di wilayah barat dan wilayah timur Kota Depok. Wilayah barat, yakni Sawangan dan Bojongsari. Sedangkan wilayah timur yakni Simpangan Depok.
"Ada 50 angkot yang masih beroperasi itu hanya terlihat melayani Sawangan, Bojongsari dan Simpangan Depok," tuturnya.
Fenomena itu terjadi, masih katanya, lantaran dari kemudahan masyarakat memiliki kendaraan pribadi ditambah hadirnya transportasi alternatif berbasis online.
Baca Juga: Menang Atas Turkmenistan, Indonesia Cetak Sejarah ke Piala Asia U23. Ini Kata Erick Thohir
"Wali Kota Depok Muhammad Idris dan Dishub harusnya dapat mencari solusi agar 3.000 angkot tidak mati suri, salah satunya ialah membatasi kendaraan pribadi dan transportasi alternatif berbasis online seperti ojek online (ojol)," ujarnya.
Padahal, sambung Hasim, setiap tahun ruas jalan di Kota Depok menerima dana yang sangat besar. Artinya, pengembangan transportasi umum perlu dipelihara dan dirawat. Dirinya berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dapat mengeluarkan kebijakan supaya angkot tidak mati suri.
"Sudah bertahun-tahun ini sulit bagi Wali Kota dan Dishub untuk memiliki fokus terkait hal itu. Semoga Wali Kota yang baru hasil pilkada 2024 memiliki visi pengembangan transportasi publik di Kota Depok," imbuhnya.
Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Depok, Aan Syurahman mengakui adanya penurunan jumlah angkot yang beroperasi di wilayahnya dari hari ke hari, bulan ke bulan, hingga tahun ke tahun.
Dia menyebutkan penyusutan tersebut merupakan dampak dari menurunnya jumlah penumpang. "Ya. Jumlah angkot yang beroperasi jauh berkurang," kata Aan. ***(janter)
Artikel Terkait
Mulai Senin Depan, Pemkot Depok Terapkan Work From Home (WFH) Bagi ASN, Ini Aturannya
Tiga Terdakwa Kekerasan di Tirtajaya Depok Dituntut 7 Bulan Penjara, Ini Alasannya
Baru 20 Persen Warga Depok Bisa Nikmati Air PDAM, Ini Kata Dirut PT Perseroda
Bangun Transmisi SUTT 150 KV Cibinong-Gandaria, PLN Beri Kompensasi 35 Pemilik Tanah Melalui PN Depok
Kejari Depok Beri Pemahaman Hukum Lewat Program Jaksa Masuk Pasar, Begini Sambutan Masyarakat
BPN Kota Depok Minta Pengembang Apartemen Buat SHMRS, Ini Penjelasannya
Sampah TPA Cipayung Kota Depok Kian Menggunung, Begini Keluhan Warga