SUGAWA.ID- Jika menengok kembali perjalanan pembalap Spanyol, Marc Marquez dengan pabrikan asal Jepang yakni tim Repsol Honda (HRC), dia telah banyak menorehkan tinta emas dalam kejuaraan ajang MotoGP.
Marc Marquez engawali debut di kelas utama MotoGP pada 2013 silam. Kala itu Marc Marquez yang masih berusia usia 20 tahun 266 hari, langsung tancap gas menyabet gelar juara dunia MotoGP, yang kemudian dirinya sukses kembali meraih titel juara dunia MotoGP pada musim selanjutnya pada tahun 2014.
Namun, Pada musim MotoGP 2015, Marc Marquez gagal mengamankan gelar juara dunianya, usai harus mengakhiri musim di posisi ketiga klasemen akhir MotoGP.
Marc Marquez yang memang bermental juara dunia, tak mau terus terpuruk dengan istilah puasa gelar juara dunia.The Baby Alien menunjukkan bahwa dirinya dan tim Repsol Honda adalah tim layak mendominasi MotoGP. Terbukti pada 2016 sampai 2019 Marc Marquez sukses mempecundangi semua tim-tim dan pembalap MotoGP. Dimana dirinya sukses menyabet gelar juara dunia MotoGP empat musim berturut-turut.
Berkat hasil prestisius tersebut kini tercatat Marc Marquez berhasil mencatatkan namanya dalam sejarah kejuaraan balap motor paling bergengsi tersebut sebanyak enam gelar juara dunia di kelas utama MotoGP, satu di kelas 125cc (2010) dan satu di kelas Moto2 (2013). Secara keseluruhan pembalap yang lahir di Cervera Catalonia, Spanyol tersebut telah mengkoleksi delapan gelar juara dunia.
Kakak kandung dari pembalap Ducati Gresini Racing, Alex Marquez itu seolah kehilangan kartu Tarot. Berawal sejak kecelakaan serius pada tahun 2020 silam, Marc Marquez terbilang masih terseok-seok mengarungi musim MotoGP sampai saat ini.
Baca Juga: Viral! Warga Negara Asing ngemis di Bundaran HI Jakarta Pusat, Begini faktanya di Lokasi
Tercatat justru bisa dikatakan semakin tahun justru semakin memburuk dari awal seri MotoGP 2020, 2021, 2022 dan hingga sekarang di seri 2023. Jika dahulu Marc Marquez bisa dikatakan menjadi incaran hampir semua pabrikan di MotoGP, justru sekarang kondisinya telah berbanding terbalik.
Banyak pabrikan yang mengincar jasanya beranggapan bahwa, mereka sadar betul mereka tak mungkin mendapatkan Marc Marquez kala itu, karena tak masuk akal bagi mereka (tim pabrikan) untuk memisahkan Marc Marque dan Honda yang begitu gemilang dan prestisius.
Pada akhirnya para pabrikan lain membuat banyak proyek mereka masing-masing melakukan banyak riset motor dan juga dengan pembalap muda. Tak dipungkiri Ducati dan KTM bisa dikatakan telah berhasil dalam hal ini. Mereka (Ducati dan KTM) telah berhasil membuat motor kompetitif dan mengembangkan pembalap muda yang hebat.
Namun, fenomena di balik kesuksesan pabrikan lain tersebut menghadirkan konsekuensi tersendiri. Dimana membuat pabrikan lain tidak lagi terlalu berharap untuk mendapatkan Marc Marquez. Yang saat ini masih menjadi isu yang cukup hangat di Peddock prihal niatan Marc Marquez untuk segera hengkang ke pabrikan lain.
Secara teknis Marquez dan Honda tidak lagi produktif mengarungi seri MotoGP, kombinasi ini telah memasuki era kelam. Mungkin kata 'Terburuk' adalah kata yang tepat untuk menganalogikan kondisi pabrikan berlambang sayap tunggal tersebut.
Artikel Terkait
Penjelasan Maverick Vinales Usai Crash Dengan Pecco di Lap Ke lima, MotoGP Prancis
Absen di Seri Balap Utama MotoGP Jerman, Marc Marquez : Balap Dengan Motor Ini Adalah Sebuah Bencana
Hasil MotoGP Jerman Serta Ulasan Jalannya Balapan, Jorge Martin Juara, Yamaha Melempem
Jack Miller Sentil Para Pembalap MotoGP yang Cengeng Soal Performa Motor, Ini Katanya
Fabio Quartararo Ungkap Inginan Ketemu Petinggi Yamaha MotoGP, Ini Tujuannya
Hasil Sprint Race MotoGP Belanda 2023, Marco Bezzecchi Juara, Fabio Quartararo Berhasil Tampil Kompetitif
Hasil MotoGP Belanda 2023, Francesco Bagnaia Juara, Fabio Quartararo Seruduk Johann Zarco